Daftar Isi
Pertanyaan Besar di Pasar Saham
Pertanyaan utama yang menghantui pasar saham saat ini bukan tentang kapan saham Nvidia akan naik setiap hari lagi. Yang lebih penting adalah apakah pertumbuhan ekonomi AS di paruh pertama tahun ini hanya akan melambat sebentar sebelum kembali naik, atau justru akan jatuh ke dalam resesi? Ini adalah pertanyaan yang sangat relevan mengingat ketidakpastian kebijakan dari Washington.
Ekonomi AS: Melambat atau Resesi?
Pertumbuhan ekonomi AS di awal tahun ini bisa saja hanya mengalami penurunan sementara sebelum kembali pulih. Ini menunjukkan ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian kebijakan dari Washington. Namun, ada kemungkinan juga bahwa penurunan ini akan berlanjut menjadi resesi, terutama jika bisnis dan konsumen mulai mengencangkan pengeluaran mereka. Tarif impor dan ketidakpastian tentang perpanjangan pemotongan pajak Trump menambah ketegangan.
Komentar dari Para CEO
Para CEO dari perusahaan besar mulai merasakan perlambatan ini. Salah satu CEO dari perusahaan konsumen besar mengatakan bahwa "segala sesuatunya terasa lebih lambat" dalam obrolan santai. CEO dari perusahaan minuman mengakui bahwa perang tarif Trump membuat mereka harus memikirkan kembali rencana pengeluaran untuk tahun 2025 dan 2026. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mulai merasakan dampak dari ketidakpastian ekonomi.
Probabilitas Resesi
JPMorgan strategist Bruch Kasman memperkirakan probabilitas resesi tahun ini mencapai 40%. Ini adalah salah satu prediksi tertinggi di Wall Street, hanya di bawah prediksi 75% dari Peter Berezin dari BCA Research. Komentar tentang kemungkinan resesi tidak hanya muncul dalam obrolan informal atau catatan riset yang sulit didapat, tetapi juga mulai muncul dalam laporan keuangan dan panggilan konferensi perusahaan besar.
Reaksi Pasar dan Perusahaan
Pasar saham mulai menyesuaikan diri dengan kemungkinan lebih dari sekadar perlambatan ekonomi. CEO FedEx, Raj Subramaniam, mengatakan dalam panggilan laba bahwa lingkungan saat ini menambah ketidakpastian permintaan. Seorang staf FedEx lainnya menyebutkan ketidakpastian dalam "ekonomi industri." Nike juga merasakan tekanan, dengan proyeksi penjualan yang menurun lebih dari yang diperkirakan dan margin yang tertekan karena tarif dan diskon agresif.
Data Ekonomi yang Mengkhawatirkan
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa pengeluaran di ritel AS bulan lalu lebih lemah dari yang diharapkan. Ini ditambah dengan data kepercayaan konsumen yang lemah dan berbagai survei aktivitas Fed. Tracker GDPNow bahkan menunjukkan pertumbuhan ekonomi negatif di kuartal pertama. Analis ritel Evercore ISI, Greg Melich, mengatakan bahwa volatilitas dalam pengeluaran konsumen sepertinya menjadi norma baru.
Kesimpulan
Pasar saham saat ini dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah ekonomi AS akan pulih setelah melambat atau justru akan jatuh ke dalam resesi? Komentar dari para CEO dan data ekonomi yang mengkhawatirkan menunjukkan bahwa resesi bukanlah sesuatu yang sudah dihargai dalam saham. Ketidakpastian ekonomi ini akan terus menjadi fokus utama bagi investor dan perusahaan.
Sumber inspirasi: Yahoo Finance
powered by jamterbang.com