Elon Musk di Pentagon: Pertemuan Mengejutkan dan Tuntutan Hukum terhadap Pe

Elon Musk di Pentagon: Pertemuan Mengejutkan dan Tuntutan Hukum terhadap Pengungkap Rahasia

Miliarder Elon Musk mengadakan pertemuan puncak dengan Pentagon dan menginginkan penuntutan bagi pejabat Departemen Pertahanan yang membocorkan informasi palsu tentang kunjungannya. Musk, yang memiliki sejumlah kontrak Departemen Pertahanan, bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth selama 80 menit dalam pembicaraan pertamanya di Pentagon. Tidak jelas apakah para jenderal AS bergabung dalam pertemuan tersebut secara virtual.

Musk menolak laporan The New York Times yang menyebutkan dia akan diberi informasi rahasia mengenai rencana perang untuk China. Musk menyebut laporan itu "propaganda murni" dan menyerukan tindakan hukum terhadap pengungkapnya. Pihak Pentagon juga mengeluarkan memo yang meminta penyelidikan terhadap bocoran informasi keamanan nasional, termasuk kemungkinan penggunaan tes poligraf.

Kontroversi atas laporan The New York Times membuat pertemuan yang direncanakan antara Musk dengan Anggota Staf Gabungan tidak terlaksana. Akses ke rencana militer yang dijaga ketat akan menguatkan peran Musk sebagai penasihat Trump yang memimpin upaya pemangkasan pengeluaran pemerintah AS dan menimbulkan pertanyaan tentang konflik kepentingan untuk Musk.

Musk telah berbisnis dengan China melalui perusahaan Tesla dan SpaceX, dan memiliki kontrak dengan Pentagon. Senat Biden menuntut penjelasan mengenai informasi yang dibagikan dengan Musk dan alasan di baliknya. Sampai saat ini, tuduhan konflik kepentingan terus disorot, terutama karena peluang bisnis SpaceX dan Starlink, yang bisa mendapatkan proyek-proyek bernilai miliaran dolar dari pemerintah AS, termasuk proyek pertahanan misil.

Musk tiba di Pentagon dengan motor pada Jumat pagi dan bertemu dengan Hegseth. Setelah pertemuan, Musk menjelaskan bahwa dia ingin memastikan hasil yang baik dari kerjasama mereka. Tulsi Gabbard, Direktur Intelijen Nasional, juga tengah menyelidiki bocoran informasi dari komunitas intelijen. Namun, selama masa pemerintahan Trump, pemerintahnya merujuk Lebih banyak bocoran media untuk penyelidikan pidana setiap tahun daripada 15 tahun sebelumnya.

Sumber inspirasi: Yahoo Entertainment