Bayangin aja, automakers di China sekarang dilarang keras untuk mempromosikan fitur bantuan pengemudi dengan istilah seperti “autonomous driving,” “self-driving,” atau “smart driving”. Serius bro, aturan baru ini diberlakukan oleh pemerintah China setelah kekhawatiran tentang keamanan kendaraan dan insiden kecelakaan fatal yang melibatkan sistem bantuan pengemudi canggih.
Ribet Banget!
Selain itu, automakers juga dilarang untuk melakukan pembaruan perangkat lunak terhadap sistem bantuan pengemudi canggih di mobil-mobil yang sudah di tangan konsumen. Mereka harus menguji setiap pembaruan atau fitur baru dalam ADAS dan mendapatkan persetujuan pemerintah sebelum meluncurkannya melalui pembaruan perangkat lunak.
Coro-lan, Pemerintah Ketat Banget!
Pembaruan perangkat lunak nirkabel yang meningkatkan atau memperbaiki fitur di kendaraan — yang pertama kali di populerkan oleh Tesla — telah menjadi kemampuan penting bagi automakers untuk tetap bersaing. Saking ketatnya, Tesla pun harus mengubah nama “Full Self-Driving software”-nya menjadi “Intelligent Assisted Driving” di China.
Ketatnya Persaingan di Dunia Otomotif!
Jadi, jangan heran kalau di China, istilah “autonomous driving” itu tabu banget ya! Semua demi keselamatan pengguna jalan raya. Nggak nyangka kan, betapa ketatnya peraturan di negara tersebut. Intinya, jangan asal pakai kata-kata ya kalau mau iklan mobil di sana!
Sumber inspirasi: TechCrunch
powered by jamterbang.com