Daftar Isi
Model AI Masih Jelek dalam Mencari Bug
Yuk, kita bahas soal AI models yang katanya bakal bantu dalam nge-debug software, tapi ternyata masih belepotan deh menyelesaikan masalah yang bikin kepala developer pusing. Menurut penelitian terbaru dari Microsoft Research, AI models dari OpenAI dan Anthropic kayak Claude 3.7 Sonnet dan o3-mini masih susah banget untuk nge-debug software. Ngga nyangka banget, kan?
Model AI Gagal Mengatasi Banyak Masalah
Bayangin aja, model-model AI Ini, termasuk yang paling top dari Anthropic sama OpenAI, nggak bisa nge-debug banyak masalah di SWE-bench Lite, Benchmark paling favorit di dunia software development. Menurut penelitian ini, model yang diuji cuma berhasil menyelesaikan setengah dari debugging tasks yang diberikan. Claude 3.7 Sonnet masih jadi yang paling berhasil dengan tingkat keberhasilan rata-rata 48.4% loh!
Masalah Utama: Kurangnya Data
Nah, masalahnya bukan cuma karena skill model AI yang masih payah dalam memahami debugging tools, tapi juga karena kurangnya data dalam melatih AI untuk memahami proses decision-making secara berurutan. Peneliti meyakini, dengan pelatihan dan fine-tuning yang tepat, model-model AI ini bisa jadi lebih baik dalam nge-debug. Beneran, sih?
Kesimpulan: AI Masih Butuh Dibantu Manusia, Bro
Jadi, meskipun banyak yang bilang AI bakal jadi kiblat baru dalam coding, nyatanya masih butuh kerja keras manusia dalam menyelesaikan masalah debgging software. Meskipun AI punya potensi besar, tapi nggak bisa menggantikan keahlian dan pengalaman developer yang udah jago banget dalam coding. Serius bro, AI ini keren sih, tapi tetep aja, manusia masih yang paling jago dalam hal coding!
Sumber inspirasi: TechCrunch
powered by jamterbang.com