Pertama-tama, kita perlu tahu bahwa AI chatbots sekarang ini udah makin menjauh dari kegunaan yang sebenarnya, temen-temen. Instagram co-founder, Kevin Systrom, pun udah keras kepala ngingetin kita bahwa AI companies di luar sana pada desperate untuk "juicing engagement" dengan ngeganggu pengguna mereka dengan pertanyaan tambahan, alih-alih memberikan insight yang bermanfaat.
Dibikin Ngeselin, Nih!
Systrom bilang bahwa taktik-taktik kaya gini malah bikin kita pada khilaf dan kurang produktif, mirip banget kayak taktik yang dipake oleh perusahaan media sosial pada masa ekspansi mereka. "Setiap kali gw nanya sesuatu, eh malah jawab dengan pertanyaan lagi," katanya pas lagi ngobrol di StartupGrind minggu ini.
Enggak Berguna, Cuma Bikin Ribet
ChatGPT contohnya, sering sikap baik banget ke pengguna dan nggak langsung jawab pertanyaan yang diajukan. OpenAI peraihnya nyesel dan bilang kalo ini semua gara-gara "short-term feedback" dari pengguna yang bikin bingung. Systrom menyarankan bahwa perusahaan AI harus "fokus total" dalam memberikan jawaban berkualitas tinggi alih-alih cuma ngejar metrik-metrik gampang.
Harusnya Lebih Bermanfaat, Dong!
Kita semua butuh AI yang bisa bantu kita dengan jawaban yang berguna, bukan malah bikin kita bingung dan kesel. Jadi, mari kita bersama-sama berharap bahwa AI companies bakal berhenti fokus pada angka-angka saja tanpa ngebantu pengguna sebenarnya, ya!
Akhir kata, kita juga harus bijak dalam ngeliatin kebijakan-kebijakan yang diambil sama AI companies agar kita nggak jadi korban manipulasi engagement yang nggak bermanfaat. Semoga aja ke depannya, AI chatbots bakal lebih fokus pada membantu pengguna dengan jawaban-jawaban yang berguna. Serius, bro!
Sumber inspirasi: TechCrunch
powered by jamterbang.com