Kebakaran di Dekat Heathrow: Dampak Besar

Kebakaran di Dekat Heathrow: Dampak Besar

Kebakaran di stasiun listrik dekat Heathrow Airport membuat bandara terbesar di Eropa lumpuh. Kebakaran ini terjadi pada hari Kamis malam, mematikan listrik dan mengacaukan rencana perjalanan ratusan ribu orang di seluruh dunia. Bandara mulai beroperasi lagi pada Sabtu, namun butuh beberapa hari untuk menyelesaikan keterlambatan dan mengatur ulang penerbangan yang terdampak.

Kebakaran di Stasiun Listrik

Kebakaran terjadi di stasiun listrik di barat London, sekitar 3,2 kilometer dari Heathrow. Warga sekitar mendengar ledakan dan melihat bola api menjelang tengah malam. London Fire Brigade melaporkan bahwa transformator yang berisi 25.000 liter minyak pendingin terbakar. Butuh tujuh jam dan 70 petugas pemadam kebakaran untuk mengendalikan api, namun masih ada titik panas yang terus membara 24 jam setelah kejadian.

Dampak pada Heathrow

Kebakaran tersebut mematikan listrik ke 67.000 properti, termasuk Heathrow. Listrik kembali menyala pada Sabtu pagi, namun bandara sempat ditutup hingga Jumat malam. Tidak ada tanda-tanda sabotase, namun penyebab kebakaran masih diselidiki. Polisi Metropolitan London menyatakan bahwa detektif anti-terorisme memimpin penyelidikan karena dampak kejadian ini pada infrastruktur nasional yang kritis.

Pengaruh pada Penumpang dan Kargo

Penutupan Heathrow mengganggu sekitar 200.000 orang yang seharusnya bepergian pada Jumat. Bandara menyarankan penumpang untuk tidak datang dan menghubungi maskapai untuk mengatur ulang penerbangan. Penerbangan jarak jauh dari Amerika Utara dan Asia yang sedang di udara saat bandara ditutup harus berbalik atau dialihkan ke bandara lain di Inggris dan Eropa. Sekitar 4.000 ton kargo juga terdampak oleh penutupan ini.

Penanganan dan Pemulihan

Pemulihan diperkirakan memakan waktu dua hingga empat hari. Konsultan aviasi Anita Mendiratta menjelaskan bahwa situasi ini sangat ekstrem dan mempengaruhi seluruh ekosistem penerbangan. Prioritas utama adalah memahami dampak pada sistem listrik bandara dan mengaktifkan kembali operasional bandara. Heathrow, yang melayani 83,6 juta penumpang tahun lalu, adalah pusat utama untuk penerbangan penghubung ke berbagai kota di Inggris dan dunia.

Kekhawatiran tentang Infrastruktur

Kebakaran ini memunculkan kekhawatiran tentang kemampuan Inggris menghadapi Serangan atau bencana alam yang merusak infrastruktur kritis. Alan Mendoza dari Henry Jackson Society menyatakan bahwa infrastruktur nasional Inggris belum cukup kuat untuk menghadapi ancaman serupa di masa depan. Robin Potter dari Chatham House menambahkan bahwa pemerintah Inggris lambat menanggapi rekomendasi untuk memperkuat jaringan listrik, komunikasi, transportasi, dan Air. CEO Heathrow, Thomas Woldbye, membela respons bandara dengan mengatakan bahwa hal serupa akan terjadi di bandara lain jika mengalami kebakaran serupa.

Meskipun Heathrow kembali beroperasi, dampak dari kebakaran ini akan terasa dalam beberapa hari ke depan. Penumpang dan maskapai harus bersabar saat bandara berusaha mengatasi keterlambatan dan menyelesaikan kembali jadwal penerbangan. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya memperkuat infrastruktur kritis untuk menghindari gangguan ser