Pengadilan banding menghentikan sementara proses kontemptor yang dilakukan oleh Hakim James Boasberg terhadap pemerintahan Trump terkait penerbangan deportasi ke El Salvador bulan lalu. Keputusan ini memberikan "cukup kesempatan" bagi pengadilan untuk mempertimbangkan banding yang diajukan pemerintah, membatalkan usaha Boasberg dalam menahan pejabat pemerintahan karena kontempt.

Trump appointees win 2-1 Panel pengadilan D.C. Circuit dengan suara mayoritas 2-1 memenangkan pemerintahan. Dua pengadilan yang diangkat Trump, Hakim Gregory Katsas dan Neomi Rao, mendukung pemerintahan, sementara Hakim Cornelia Pillard, yang diangkat oleh mantan Presiden Obama, memprotes keputusan tersebut.
Pertarungan Pengadilan yang Panas Boasberg, hakim yang diangkat oleh Obama, telah menjadi bahan kekesalan Trump sejak menghalangi presiden dari menggunakan Undang-Undang Musuh Asing untuk deportasi cepat anggota geng Venezuela ke mega penjara El Salvador. Keputusan Mahkamah Agung untuk mengangkat pemblokiran hakim telah memberikan kepastian hukum, namun Boasberg tetap mengupayakan proses kontemptor, yang membuatnya terlibat kembali dalam pertempuran deportasi baru.
Penutup yang Tidak Memuaskan Setelah dugaan adanya rencana penerbangan deportasi ke El Salvador, ACLU meminta Boasberg untuk campur tangan. Namun, Boasberg menolak dan menyatakan bahwa keputusan Mahkamah Agung mengikatinya. Sementara ACLU masih menunggu keputusan dari pengadilan banding dan Mahkamah Agung, situasi deportasi terus berlangsung.
Dari keseluruhan, keputusan kontempt ini membuka pandangan luas terkait kebijakan deportasi yang dilakukan oleh pemerintahan Trump. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kepastian hukum dalam penetapan hukuman yang sesuai. Perjuangan antara keputusan hukum dan kebijakan pemerintah merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sistem keadilan.
Sumber inspirasi: Yahoo Entertainment
powered by jamterbang.com