Pakar-pakar heboh nih, Bro! Dari satelit, tampak jelas banget habisnya hutan penting ini. Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa orangutan yang terancam punah kehilangan habitatnya di Indonesia gara-gara kebun minyak sawit, menurut Mongabay. Rainforest Action Network (RAN) yang berbasis di Amerika Serikat menggunakan citra satelit beresolusi tinggi untuk mengidentifikasi 6.368 hektar hutan hujan yang dilindungi di Indonesia yang telah lenyap sejak 2015. Di tempat itu, ditemukan 1.613 hektar kebun kelapa sawit. Proteksi yang dilakukan Uni Eropa pada tahun 2020 untuk mencegah barang-barang yang tumbuh di lahan yang ditebang hanya mempercepat kerusakan ekosistem di Indonesia. Dalam laporannya, RAN mendeteksi peningkatan empat kali lipat tingkat kehancuran hutan antara 2021 dan 2023. "Keberlangsungan kerusakan salah satu ekosistem paling penting di dunia ini merupakan suara peringatan bagi merek-merek, bank, dan konsumen," ujar Gemma Tillack, direktur kebijakan hutan di RAN, seperti dilansir oleh Mongabay.

Suatu Peringatan yang Sangat Serius
Rawa Singkil Wildlife Reserve, tempat sebagian besar orangutan Sumatera yang terancam punah hidup, terdapat deforestasi yang tersampaikan. Merusak habitat mereka semakin mengancam kemungkinan kelangsungan hidup mereka. Deforestasi juga menghancurkan lahan gambut yang selama ini menyerap karbon dalam jumlah besar. Luasnya di Rawa Singkil telah berkurang seperlima sejak 2014. Merek-merek yang mendapat pasokan minyak sawit dari area yang telah ditebang mungkin telah membuat barang-barang secara melanggar hukum deforestasi Uni Eropa. Begitu juga dengan bank-bank yang mendukung para pedagang dan pengembang di daerah tersebut. "Produk sehari-hari yang kita beli seperti Olay, Milo, Oreos, Lay's, dan CupNoodles terpapar minyak kelapa sawit ilegal dalam rantai pasokannya, dan kami punya buktinya," kata Tillack, seperti dilaporkan oleh Mongabay.
Penutup: Waktunya Bertindak
Beberapa perusahaan telah mencoba melakukan agroforestri di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan produksi pangan sambil berbagi lahan dengan pohon-pohon asli, namun upaya tersebut belum terlalu positif. Menanggapi laporan ini, Procter & Gamble mengatakan telah menghentikan pemasokannya dari wilayah tersebut, sementara Nestlé telah memulai investigasi. Mondelēz, PepsiCo, dan Nissin Foods juga mungkin menggunakan minyak sawit yang tumbuh di area-area yang telah ditebang di Indonesia. Jadi, kalian setuju nggak sih kalau Amerika melakukan pekerjaan bagus dalam melindungi keindahan alamnya?
Sumber inspirasi: Yahoo Entertainment
powered by jamterbang.com