50/30/20: Investasi Baru dari Larry Fink

50/30/20: Investasi Baru dari Larry Fink

Bayangin aja, selama ini kita terbiasa sama pola investasi 60/40, tapi sekarang Larry Fink dari BlackRock ngusulin yang baru. Serius bro, dia bilang kita harus coba 50/30/20. Apa itu? Nah, sabar ya, kita bahas lebih lanjut. Kira-kira, ini bisa bikin kita lebih kaya di masa depan atau malah bikin pusing?

Kenapa 60/40 Udah Nggak Cukup?

Dulu, pola 60/40 itu kayak raja di dunia investasi. 60% di saham, 40% di obligasi, simple dan efektif. Tapi sekarang, Fink nggak nyangka kalau pola ini udah nggak cukup buat ngasih diversifikasi yang bener. Inflasi, ketidakpastian pasar, dan perubahan kebijakan bikin 60/40 kewalahan. Jadi, dia ngusulin biar kita coba 50/30/20.

Apa Sih 50/30/20 Itu?

Jadi, pola 50/30/20 itu adalah 50% di saham, 30% di obligasi, dan 20% di aset privat kayak real estat, infrastruktur, dan kredit privat. Menurut Fink, aset-aset ini bisa ngasih keuntungan lebih besar meski risikonya lebih tinggi. Contohnya, infrastruktur bisa ngasih pendapatan yang naik bareng inflasi dan lebih stabil dibanding pasar publik.

Tantangan untuk Investasi 50/30/20

Tapi, nggak semudah itu buat kita ikutin pola 50/30/20. Aset privat butuh modal awal yang gede, minimal 50 ribu dolar. Selain itu, kita juga harus punya penghasilan tahunan minimal 200 ribu dolar (atau 300 ribu dolar kalau gabung sama pasangan) selama dua tahun terakhir. Jadi, buat kebanyakan orang, ini agak sulit. Fink juga ngerti kalau 20% dari portofolio kita terkunci di satu dana privat aja nggak bisa dibilang diversifikasi yang sehat.

Aset Privat di Dana Pensiun

Fink juga ngomong kalau aset privat udah lama dipake sama dana pensiun dan bisa ngasih keuntungan lebih besar dibanding 401(k). Dia bilang, kalau kita tambahin 0,5% return setiap tahunnya, dalam 40 tahun kita bisa dapet 14,5% lebih banyak duit di 401(k). Bayangin aja, ini bisa ngasih kita sembilan tahun tambahan buat ngabisin waktu sama cucu-cucu.

Masa Depan Investasi 50/30/20

Buat yang penasaran gimana cara mulainya, Fink ngasih saran biar kita coba target date funds. Ini dana di mana kita pilih tahun pensiun kita dan biar dana itu yang ngatur sisanya. Karena kita investasi jangka panjang, masalah valuasi harian atau likuiditas nggak terlalu penting. Tapi, ahli keuangan juga ngasih peringatan biar kita hati-hati sama biaya dan risiko yang lebih tinggi dari aset privat.

Secara keseluruhan, pola 50/30/20 ini bisa jadi solusi buat kita yang pengen diversifikasi investasi dan dapet keuntungan lebih besar. Tapi, kita juga harus siap sama tantangan dan risikonya. Buat aku pribadi, ini bikin penasaran dan pengen coba, tapi tetep harus hati-hat