Ubisoft Menyambut Kesuksesan Assassin's Creed Shadows: Sebuah Tinjauan

Ubisoft merilis Game terbarunya, Assassin's Creed Shadows, dengan tuntutan besar setelah beberapa kali penundaan dan kegagalan penjualan dari Star Wars Outlaws tahun lalu. Meskipun demikian, Shadows mampu menarik perhatian dengan mencapai 2 juta pemain hanya dalam dua hari setelah peluncuran, melampaui pencapaian Origins dan Odyssey sebelumnya.

Dalam email internal Ubisoft yang diperoleh oleh IGN, terungkap bahwa Shadows berhasil mencetak pendapatan penjualan terbesar kedua dalam sejarah franchise, setelah Valhalla yang diluncurkan di tengah pandemi global. Meskipun tidak sebesar Valhalla, Shadows tetap disebut sebagai "setting a new bar" dalam kinerja franchise ini.

Meskipun tidak sebaik Valhalla yang diluncurkan pada kondisi luar biasa di tengah pandemi, Ubisoft menegaskan bahwa Shadows sebaiknya dibandingkan dengan Origins, Odyssey, dan Mirage sebagai game yang dirilis dalam siklus yang lebih biasa. Penerimaan positif dari pemain dan peningkatan aktivitas di platform-platform seperti Steam dan Twitch menjadi indikator kesuksesan Shadows.

Ubisoft juga menyorot fakta bahwa Shadows dirilis pada bulan Maret, di luar jendela penjualan tradisional sebelum Thanksgiving di Amerika Serikat. Selain itu, Ubisoft tidak memberlakukan periode akses awal yang biasanya dikenakan biaya tambahan. Semua hal ini akan berkontribusi pada penentuan keberhasilan Shadows dan mungkin akan mencerminkan masa depan Ubisoft.

Kesimpulannya, meskipun Shadows tidak sebesar Valhalla, game ini telah menetapkan standar baru untuk franchise Assassin's Creed. Penjualan dan keterlibatan pemain akan menjadi penentu utama bagi kelangsungan Ubisoft ke depan. Kita tunggu laporan keuangan selanjutnya untuk melihat gambaran yang lebih jelas.

Sumber inspirasi: IGN