Review Keren Mandragora: Whispers of the Witch Tree

Pengenalan: Sehabis menghabiskan sekitar enam jam menyusuri dunia fantasi gelap Mandragora: Whispers of the Witch Tree, gue merasa terpikat oleh dunia yang begitu detail yang baru aja gue mulai pahami, tapi juga was-was kalau pertarungan di dalamnya bakal terasa membosankan sepanjang 40 jam permainan. Ceritanya emang cukup menarik sampai sejauh ini, penuh dengan monster horor tubuh, masyarakat yang sangat gelap yang dikuasai oleh orang-orang yang paling menyeramkan yang bisa dibayangkan, dan keputusan yang didesain untuk membuatmu merasa tak nyaman.

Game Soulslike Baru?: Ah, ya. Pertanyaan klasik, apakah ini adalah soulslike? Apakah setiap game di 2025 secara teknis adalah soulslike? Entahlah - mungkin saja. Apakah label genre benar-benar penting sedikit pun? Tentu saja tidak. Namun, Mandragora meminjam beberapa ide yang bakal kamu kenali, seperti titik simpan yang membuat musuh kembali, bos yang sangat mematikan, dan mata uang leveling yang bisa hilang secara permanen jika kamu tidak mengambilnya kembali setelah mati.

Pendekatan Unique: Mandragora memiliki sejumlah elemen unik yang membuatnya berdiri sebagai sesuatu yang berbeda, dengan platforming 2D dan eksplorasi, skill tree padat untuk setiap dari enam kelas karakter, serta sistem peralatan dan kerajinan yang cukup mendalam. Kamu akan bertarung dengan senjata melee, menghindari serangan dengan dodge roll, menggunakan sihir, dan mengayunkan grappling hook melintasi jurang. Ngga salah deh, selama kamu ada baiknya kau terus mengaktifkan game satu ini.

Kesimpulan: Meskipun pertarungan bisa terasa monoton, keseluruhan pengalaman di Mandragora: Whispers of the Witch Tree cukup menarik. Dunia Faelduum yang kelam, karakter-karakter yang menarik, serta pilihan-pilihan sulit yang harus diambil menjadikan game ini layak untuk dieksplorasi lebih lanjut. Hanya waktu yang akan memberi tahu apakah platforming dan pertarungan bisa mencapai level yang sama dengan cerita dan seni yang disajikan. Gue sendiri cukup menikmati perjalananku dan berencana untuk terus memainkan Mandragora setidaknya sampai selesai.

Sumber inspirasi: IGN