Daftar Isi
Honor of Kings: World - Preview Pertama

Honor of Kings adalah salah satu game paling populer di dunia, terutama di China. TiMi Group membawa karakter dan dunia game gratis ini ke arah baru dengan Honor of Kings: World. Meskipun skala dan monetisasi game ini masih menjadi tanda tanya, pertarungan yang mencolok, beragam kelas yang bisa dimainkan, dan mode multipemain yang fleksibel menjanjikan banyak hal.
Bukan MOBA, Tapi Game Aksi Berbasis Kelas

Honor of Kings: World bukan lagi MOBA seperti pendahulunya. Ini adalah game aksi berbasis kelas yang bisa dimainkan di PC maupun mobile. Pertarungan dalam game ini mirip dengan Genshin Impact, tapi tanpa mekanik atau gameplay yang dikunci di balik drop acak. Pemain bisa memilih dari berbagai kelas yang masing-masing memiliki kemampuan dan keunggulan unik. Dalam demo yang saya coba, saya bisa bermain dengan dua kelas sekaligus dan beralih di tengah pertarungan.
Sistem Dual-Kelas yang Menarik
Sistem dual-kelas di Honor of Kings: World sangat menarik. Anda bisa beralih antara dua kelas selama pertarungan, yang mengingatkan pada sistem tag dalam game pertarungan. Dalam demo, saya melihat contoh bagaimana memulai combo serangan panjang dan beralih karakter saat target dilontarkan ke udara untuk memperpanjang combo. Dengan 11 kelas yang berbeda dalam demo, kombinasi yang bisa dibuat sangat banyak.
Tantangan Melawan Bos
Saya mencoba mengalahkan bos yang terinspirasi dari folklore China. Saya menggunakan kelas pedang sebagai peran utama dan kelas penembak jarak jauh sebagai kedua. Kombinasi ini sangat efektif saat melawan bos. Saya menggunakan mekanik reload aktif dari penembak untuk meningkatkan kerusakan dan kecepatan tembak saat bos sedang marah, lalu beralih ke pedang untuk serangan jarak dekat yang mematikan. Beralih antar kelas adalah bagian favorit saya dari demo ini.
Cerita dan Budaya China
Demo ini berlangsung di tengah-tengah cerita Honor of Kings: World. Mengalahkan bos hingga titik tertentu mengungkapkan plot cerita yang menarik dan memungkinkan saya bermain sebagai karakter baru. Bos itu sendiri adalah monyet raksasa dengan berbagai topeng, masing-masing memiliki kepribadian dan gaya serangan yang berbeda. Mekanik ini terinspirasi dari teater tradisional China yang disebut Bian lian. Saya sangat menikmati perpaduan budaya, sejarah, dan cerita dengan mekanik gameplay.
Mode Multipemain yang Menjanjikan
Meskipun saya tidak sempat mencoba mode multipemain, TiMi menunjukkan beberapa klip dari tim empat orang yang menjelajahi dungeon dan mengalahkan bos. Mereka juga mengisyaratkan adanya mode multipemain skala besar yang mirip dengan MMO, meskipun masih dalam tahap pengembangan. Saya penasaran bagaimana mode ini akan terlihat mengingat demo yang saya coba bersifat single-player.
Kecemasan tentang Monetisasi
Sebelum demo, developer TiMi menjelaskan bahwa Honor of Kings: World adalah hadiah untuk penggemar setia MOBA yang telah membawa game ini ke sukses besar selama sepuluh tahun. Namun, saya merasa khawatir tentang monetisasi game ini. Saat ditanya tentang cara mendapatkan keuntungan, developer menjawab bahwa game ini akan berbasis sosial, dengan penjualan kosmetik seperti outfit. Meskipun tidak ada pay-to-win, saya khawatir apakah model ini cukup untuk mendanai produksi besar seperti Honor of Kings: World.
Honor of

powered by jamterbang.com