Mark Darrah, mantan produser eksekutif dari seri Dragon Age, mengungkapkan bahwa timnya merasa 'dikibulin' oleh EA pada awal pengembangan Dragon Age: The Veilguard. Darrah membagikan kisahnya dalam video Terbaru di saluran YouTube miliknya, menyatakan bahwa periode 2017 sebagai "12 bulan paling berdampak dalam sejarah BioWare".

Dikibulin sama EA
Darrah merasa bahwa tim Dragon Age merasa 'dikibulin' dan tidak mendapat dukungan dari BioWare atau EA selama pengembangan awal Game Dragon Age terbaru. Dia menyatakan harapannya agar dapat membantu menyelesaikan Mass Effect: Andromeda sehingga Dragon Age selanjutnya dapat memanfaatkan lebih banyak sumber daya, namun hal tersebut tidak berjalan dengan baik.
Perubahan Aturan Main
Darrah mengungkapkan bahwa perubahan sikap terjadi selama pengembangan Mass Effect: Andromeda, yang pada akhirnya berdampak pada Dragon Age. EA menjadi sangat tertarik pada proyek-proyek dan rencana BioWare, namun Dragon Age tidak mendapat dukungan yang memadai.
Perubahan Fokus ke Anthem
Darrah mengungkap bahwa BioWare kemudian beralih fokus ke Anthem, meskipun ia dan timnya merasa bahwa Dragon Age tidak mendapat perhatian yang sesuai. Rasa tidak percaya terhadap EA semakin terasa, dengan sumber daya terus ditarik dari proyek Dragon Age: The Veilguard hingga 2019.
Kesimpulan
Dragon Age: The Veilguard dirilis pada akhir 2024 sebagai game AAA terbaru dari BioWare. Meskipun mendapat review positif, EA menyebut peluncurannya gagal untuk 'mencapai audience yang luas'. Banyak mantan pengembang BioWare menolak pernyataan tersebut, dan beberapa menyarankan agar perusahaan mengikuti jejak Larian Studios. Meskipun demikian, banyak pengembang Dragon Age di-PHK pada bulan Januari tahun ini ketika studio kembali fokus ke Mass Effect 5. Bayangin aja, betapa rumitnya industri game ini, bro!
**Sumber inspirasi: IGN**

powered by jamterbang.com